Tarjih

Tarjih

MediaMU.COM

May 5, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Q & A AD-DIN 32: Kalimat-Kalimat Hamdallah

Question: Apa sajakah kalimat-kalimat yang mengekspresikan rasa syukur kepada Allah swt?

Answer: islam merupakan agama yang mengajarkan keindahan dalam bertutur kata kepada sesamanya. Islam juga menerang kan bahwa kalimat yang baik yang keluar pada lisan seseorang merupakan sedeka baginya yang mana kalimat ini diterangkan pada sabda Nabi Muhammad saw:

Kalimat thayyibah adalah sedekah, dan setiap langkah yang dijalankan menuju shalat atau masjid adalah sedekah.” (HR Ahmad, dari Abu Hurairah)

“Barangsiapa di antara kalian bisa menjaga diri dari api neraka, hendaklah ia bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma. Dan barangsiapa tidak mendapatkan, hendaklah ia mengucapkan kalimat thayyibah.” (HR Ahmad, dari Abdi bin Hatim)

Kalimat yang baik yang keluar dari lisan kita juga merupakan rasa syukur kepada sang pencipta terhadap penciptaan nya yang luar biasa terhadap Alam semesta. Diantara kalimat-kalimat baik yang dapat kita ucapkan pada keseharian kita yakni:

  1. Subhanallah yang artinya mahasuci Allah. Tasbih dilakukan oleh guntur dan para malaikat; burung-burung; gunung-gunung; apa-apa yang ada di langit dan bumi; tujuh langit dan bumi dan siapa-siapa yang berada di dalamnya. Manusia yang beriman dan mencintai Allah dan Rasul-Nya suka bertasbih. [Qs 13: 13, Qs 24: 41, Qs 38: 18, Qs 57: 1, Qs 17: 44].
  2. Laa ilaaha illallah adalah kalimat tauhid yang merupakan dzikir terbaik (HR Nasa’I dan Ibnu Majah). Artinya: tidak ada ilah kecuali Allah. Bersaksi bahwa laa ilaaha illallah adalah persyaratan menjadi muslim. Allah mempersaksikan bahwa tidak ada ilah kecuali Dia, demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu (Qs. Ali Imran/3: 18). Merupakan kalimat yang menjadi cabang iman yang paling utama (HR Ahmad).
  3. Allahu Akbar ialah kalimat Takbir yang merupakan pengagungan Allah. Allah Tuhan yang tidak mempunyai anak, tanpa sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tanpa penolong memerintahkan kita mengagungkan-Nya dengan bertakbir, atas petunjuk yang Dia diberikan. (Qs 17: 111, Qs 22: 37)
  4. Alhamdulillah adalah kalimat pujian kepada Allah sebagai tanda mensyukuri nikmat karunia-Nya. Allah memerintahkan kita mengucapkan Alhamdulillah di waktu pagi dan petang; sebelum matahari terbit, sebelum tenggelam (maghrib), di malam hari dan selesai sujud; pada waktu bangun berdiri pada saat selamat dari orang zalim; mendapatkan kelebihan dibandingkan orang lain; dihilangkan dari duka cita; [Qs 40: 55, Qs 50: 39, Qs 52: 48, Qs 23: 28,

Kalimat hamdallah juga memiliki keutamaan dan vatatan penting lain seperti: 

  1. Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam memulai khutbahnya dengan Khutbatul Hajah, bila menulis surat memulai dengan Basmalah dan bila memberikan pelajaran memulai dengan Alhamdulillāh. Dan Alhamdulillāh adalah doa yang paling utama.

أفضل الذكر لاإله إلا الله وأفضل الدعاء الحمد لله

“Dzikir paling utama adalah Lāilāhaillallāh, dan doa paling utama adalah Alhamdulillāh.”

(HR Ibnu Majah: 3800, Tirmidzi: 3383, Ibnu Hiban: 1834 lihat Silsilah Shahihah: 1497).

  1. Alhamdulillāh adalah kalimat pertama yang diucapkan oleh nabi Adam alaihissalam.

لما نفخ في آدم فبلغ الروح رأسه عطس فقال الحمد لله رب العالمين فقال له تبارك وتعالى يرحمك الله

“Ketika ruh ditiupkan kepada Adam, dan tatkala sudah mencapai kepala, ia bersin sembari mengucapkan Alhamdulillāh Rabbil Alamin. Lantas Allāh tabāraka wa ta’āla mengatakan kepadanya Yarhamukallāhu.” (HR Al-Hakim 7681, lihat Silsilah Ash-Shahihah: 2159).

  1. Manusia pertama yang akan masuk surga adalah manusia yang banyak membaca Alhamdulillāh.

أول من يدعى إلى الجنة الحمادون الذين يحمدون الله على السراء والضراء

“Manusia yang pertama kali akan dipanggil masuk ke dalam surga adalah Al-Hammadun. Yaitu orang-orang yang senantiasa membaca Alhamdulillāh dalam kondisi susah maupun senang.”(HR Ath-Thabarani di dalam Mujamul Kabir: 12345, dilemahkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Adh-Dha’ifah: 632. Akan tetapi ia memiliki penguat dari ucapan Ibnu Abbas secara mauquf diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah; 6/61, Ath-Thabari dalam tafsirnya; 24/417 dihasankan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Al-Mathalib Al-Aliyah; 4557).

  1. Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam akan diberikan Panji Al-Hamdu dan diberikan kedudukan terpuji (Al-Maqam Al-Mahmud) sebagai bentuk keistimewaan dibandingkan dengan seluruh para nabi yang lain, sebagaimana tersebut dalam riwayat Muslim: 191-192 dari Anas Bin Malik. Dan para ulama berselisih pendapat tentang Panji Al-Hamdu ini. Sebagian menyatakan artinya adalah benar-benar panji. Sedang sebagian yang lain menafsirkan panji ini adalah berupa syafa’at berdasarkan riwayat Ibnu Umar radhiallāhu ‘anhuma:

حتى تنتهي الشفاعة إلى النبي صلى الله عليه وسلم فذلك يوم يبعثه الله المقام المحمود

“Hingga syafa’at berakhir kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan itulah hari dimana Allāh tabāraka wa ta’āla memberikan kedudukan yang terpuji.” (HR Bukhari: 4718).

  1. Al-Hamdu adalah pujian bagi Allāh tabāraka wa ta’āla dikarenakan segala sifat-sifat Allāh Yang Maha Indah, dan ia mengandung rasa cinta. Kebalikannya adalah Adz-Dzam (celaan) yaitu menyebutkan seluruh keburukan serta mengandung rasa benci.
  2. Perbedaan antara Al-Hamdu dengan Asy-Syukru: Syukur adalah pujian terhadap Allah taala karena kebaikan Allāh tabāraka wa ta’āla yang telah diberikan (siapa yang berbuat baik kepadamu maka engkau akan bersyukur kepadanya). Sedangkan Al-Hamdu adalah pujian bagi Allāh tabāraka wa ta’āla dikarenakan sifat, nama serta perbuatan Allāh tabāraka wa ta’āla Yang Maha Indah. Karena Allāh disifati dengan sifat-sifat Yang Maha Indah, Maha Elok serta Maha Sempurna. 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here