Tarjih

Tarjih

MediaMU.COM

May 3, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Q & A AD-DIN 25: Orang Tua Adalah Pintu Surga

Question: apakah benar didalam agama Islam, orang tua dapat menjadi pintu surga bagi anak-anak yang berbakti kepada orang tua nya?

Answer: dalam kehidupan agama islam telah mengajarkan banyak aspek baik dalam segi berinteraksi dengan sesame kita, aturan-aturan tentang apa-apa yang diperintahkan sampai dengan larangan-larangan. Islam juga mengatur hubungan kita kepada orang tua kita, meliputi apa-apa yang boleh atau di perintahkan hingga larangan untuk dilakukan kepada orang tua kita. Tentunya islam memerintahkan kita untuk senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita dengan menyayangi nya dan menaati segala perintah nya selagi itu tidak bertentangan dengan syari’at agama Islam. Salah satu kelebihan kita menaati dan berbakti kepada orang tua ialah kita dapat meraih surganya Allah swt. Sebagaimana di terangkan dalam suatu hadis: 

عَنْ أُبَيِّ بْنِ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا، ثُمَّ دَخَلَ النَّارَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ، فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ وَأَسْحَقَهُ – رواه احمد

Dari Ubay Ibni Malik, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa mendapati kedua orangtuanya masih hidup atau salah satunya, lalu setelah itu ternyata ia masuk neraka, maka Allah akan mengucilkannya dan membinasakannya” (HR Ahmad No.19027).

Hadits ini menjelaskan bahwa salah satu penyebab seseorang masuk neraka adalah karena tidak berbakti kepada orang tuanya. Selanjutnya bila kedua orang tuanya sudah tua dan ia masih lalai serta tidak memperhatikan mereka, maka Allah akan mengancam akan melemparkannya ke neraka, kemudian mengucilkannya dan membinasakan. Agar terhindar dari bahaya masuk neraka, seseorang harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya, hal ini disebut “birrul walidain”. Birrul walidain, artinya berbuat baik kepada kalian berdua (Mu'jam Lughat al-Fuqaha, I/105). Ali bin Nayif dalam kitabnya al-Mausu'ah mengatakan bahwa birrul walidaini berarti berbuat baik kepada kedua-duanya (kedua orang tuanya), menghormati hak-haknya dan menaatinya. Menentang Birrul Walidain berarti tidak menaati keduanya, yaitu merugikan keduanya (termasuk menyakiti hatinya) dan menyia-nyiakan haknya (Mausu'ah al-Khuthab Wa al-Durus, IX/321).

Bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua tidak hanya sekedar menaati norma-norma akhlak dan kesusilaan saja, namun juga menghormati norma-norma agama, atau dengan kata lain barangkali adalah menaati perintah Allah Ta’ala dan Utusan-Nya. Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian. Allah Ta'ala berfirman: “Dan Tuhanmu memerintahkan kamu untuk tidak menyembah siapa pun selain Dia dan berbuat yang terbaik yang kamu bisa untuk orang tuamu.” (Al-Isra:23) Rasulullah SAW menjanjikan jaminan surga bagi setiap orang yang berjuang sepenuh hati demi orang tuanya, jaminan surga, apalagi keduanya sudah lanjut usia. Dia berkata: “Malu, malu, malu.” Teman bertanya: “Siapa ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Barangsiapa mendapati kedua orang tuanya masih hidup di usia tua, salah satu atau kedua-duanya, maka tidak akan masuk surga” (HR Muslim 2551).

Al-Nawawi, dalam Kitab Sharh Sahih Muslim, menjelaskan: Para ahli bahasa mengatakan bahwa raghima anfun berarti hinaan dan rasa jijik, kemarahan terhadapnya dan pantas dihina, yaitu dengan kata ghain dalam fathah atau di-kasrah, kemudian “al-rughmi” dengan ra dalam dhammah atau di-fathah. atau dalam - kemarahan. Arti asli dari kata ini adalah: 'ada righam yang dilemparkan ke wajahku'. Righam adalah pasir bercampur kerikil. Beberapa ahli bahasa juga mengatakan bahwa al-ragham adalah segala sesuatu yang mengiritasi hidung. Lebih lanjut Al-Nawawi menjelaskan bahwa hadis tersebut memberikan petunjuk dalam melaksanakan birrul walidain dan menjelaskan pentingnya pahala bagi orang yang berbakti kepada orang tuanya. Artinya, berbakti kepada orang tua, apalagi jika sudah tua, baik dalam bentuk khidmah (tunjangan materi), atau kehidupan, atau dalam bentuk lainnya, menjadi alasan masuk surga. “Barangsiapa yang lalai dalam hal ini berarti dia kehilangan kesempatan masuk surga dan akan mendapat hinaan di hadapan Allah” (Syarh Sahih Muslim, VIII/338). Berbakti kepada orang tua merupakan bidang pahala yang besar Bahkan ada keistimewaan pintu di surga bagi orang-orang yang berbakti kepada orang tua. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْه

“Orangtua adalah pintu surga paling pertengahan di antara pintu-pintu surga lainnya. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu itu (maka kau tidak akan mendapatkan surga) atau jagalah ia (agar kau mendapatkan pintu surga itu)” (HR. Tirmidzi No. 1900, Ibn Majah No. 2089, Ahmad No. 27511). Al-Albani menilai bahwa hadis ini shahih (al-Silsilah al-Shahihah, II/488).

Dengan pemaparan di atas jelas di terangkan bahwa taat kepada orang tua dapat menjadi tiket kita untuk memasuki surga dengan VIP atau dapat disimpulkan dengan menaati dan berbakti kepada orang tua dapat menjadi pintu tengah kita untuk masuk kedalam surganya Allah swt. 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here