Q & A AD-DIN 27: Tentang Hadis Mendidik Anak

 Question: bagaimanakah cara mendidik anak yang baik seperti yang rasul contohkan dan apakah keutamaan mendidik anak di dalam hadisnya?

Answer: orang tua memiliki peran penting untuk perkembangan hidup anak-anak nya, tidak sedikit anak-anak menirukan apa yang mereka lihat dan ajarkan oleh orang tuanya. oleh karenanya perlulah kita sebagai orang tua memberikan contoh dan didikan terbaik bagi anak-anak kita. Didalam islam sendiri Nabi telah mencontohkan secara lansung kepada kita umat nya, melalui hadis-hadis beliau kita dapat belajar bagaimana kita seharusnya memperlakukan anak-anak kita. 

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ}.

Artinya: Nabi SAW bersabda: “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.” (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim) dengan merujuk pada hadis ini di terangkan bahwa yang lebih utama untuk diwariskan kepada anak-anak kita ialah tata krama atau adab yang baik.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ}.

Artinya: Nabi SAW bersabda: “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.” (HR At-Tirmidzi) dengan merujuk kepada hadis ini diterangkan bahwa bahwa mendidiknya dengan baik itu jauh lebih baik ketimbang kita memberikan shadaqah kepadanya disetiap harinya.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}.

Artinya: Nabi SAW bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” (HR Ibnu Majah) dengan merujuk kepada hadis ini kita dapat memetik pelajaran untuk memuliakan anak-anak kita, karena anak merupakan Amanah yang sudah seharusnya kita jaga dan kita juga diperintahkan untuk menanamkan adab yang baik kepadanya. 

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاَّ مَنْ فَرَّحَ الصِّبْيَانَ}.

Artinya: Nabi SAW bersabda: “Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil.” (HR Abu Ya’la dari Aisyah RA) merujuk pada hadis ini kita dapat memetik pelajaran bahwa telah ada suatu jaminan kebahagian kepada kita yang mana disurga telah disiapkan kepada kita rumah kebahagian untuk kita yang membahagiakan anak-anak kecil.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاّ مَنْ فَرَّحَ يَتَامَى الْمُؤمِنِيْنَ}.

Artinya: Nabi SAW bersabda: “Sungguh di dalam surga ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak yatim yang mukmin.” (HR Imam Hamzah bin Yusuf dan Ibnu Najjar) merujuk dari hadis ini kita dapat melihat sebuah balasan yang akan diberikan kepada kit ajika kita mampu membahagiakan anak-anak yatim, betapa islam memperhatikan segala aspek dalam kehidupan ini. 

Anak merupakan Amanah dari Allah swt yang harus di jaga oleh setiap orang tua. Orang tua bertanggung jawab atas Pendidikan dan tumbuh kembang anak. Dengan berbekalkan hadis-hadis Nabi saw harapannya memudahkan pelaksanaan Amanah dari Allah swt ini. Bekalilah anak-anak kita dengan mengajarkan kepada nya untuk senantiasa dekat dengan Allah swt, dengan mengenalkan nya melewati ibadah-ibadah syariat dan berperilaku baik selama hidup nya. Kita juga dapat mengajarkannya untuk mengerjakan shalat tidak perlu memaksanya untuk melaksanakan nya dengan benar, cukup membiasakannya nantinya dia akan terbiasa dan akan sungkan jika tidak mengerjakannya. Mengajari nya untuk membaca Al-Qur’an dan memberi tahunya keutamaan-keutamaan dalam membaca Al-Qur’an. Atau dapat pula menceritakan kepadanya kisah-kisah insfiratif dapat mengisahkan kisah-kisah nabi dan rasul yang membuatnya akan lebih mengenal islam.