Tarjih

Tarjih

MediaMU.COM

May 10, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Q & A AD-DIN 8: Pandangan Muhammadiyah Terhadap Hadis Birrul Walidaini

Question: apakah yang dimaksud dengan birrul walidaini dan apakah hadis yang menerangkannya?

Answer:  definisi birrul walidain adalah kewajiban bagi anak untuk menunjukkan akhlak yang mulia kepada orang tua, seperti menuruti perintahnya selama masih dalam ranah baik dan tidak menyimpang, kemudian tidak menyia-nyiakan keberadaannya, serta mendoakan mereka.  Menghormati dan berbakti kepada orang tua adalah kewajiban anak terhadap orang tuanya. Berbakti kepada orang tua adalah fardhu (wajib) bagi setiap muslim. Perilaku patuh terhadap kedua orang tua merupakan suatu keharusan bagi seorang anak. Sebagai wujud Birrul Walidain, ketaatan kepada orang tua merupakan bagian dari etika Islam yang melambangkan perbuatan shaleh. Anak-anak memang pantas berbakti kepada orang tuanya, karena orang tua telah berbuat banyak demi anaknya hingga rela mengorbankan nyawanya demi itu. anak mereka. Jasa mereka tidak dapat dibayar dengan cara apapun, sekalipun kita menjadi korporasi, sekalipun kita menyerahkan seluruh harta kekayaan kita kepada orang tua kita, kita tetap tidak dapat membayar jasanya kepada mereka.

Orang tua adalah orang yang paling berperan dalam kehidupan karena merekalah yang mengasuh kita secara mental dan fisik. Merekalah orang-orang yang sering membantu kita ketika kita dalam kesulitan dan lebih menyayangi kita daripada diri kita sendiri. Lihatlah perjuangan para ibu yang mengandung dan melahirkan kita dalam kesakitan yang luar biasa, seakan 20 tulang patah sekaligus. Para ulama telah sepakat bahwa hukum ketaatan dan ketaatan kepada orang tua adalah fardhu ain. Ketaatan kepada orang tua merupakan bagian dari ketaatan kepada Tuhan. Selanjutnya ketaatan kepada ibu 3 (tiga) kali lebih tinggi dibandingkan kepada ayah. Karena ibu sedang hamil, melahirkan dan menyusui. Dalam QS. Al-Isra':23 Allah berfirman: “Akhlak anak terhadap orang tuanya dalam kandungan ayat 23 Q.S Al Isra meliputi lima kategori, yaitu larangan mengucapkan uffin “ah”, larangan berteriak dengan kata-kata kasar, mengucapkan kata-kata yang mulia, kerendahan hati, belasungkawa, dan doa untuk orang tuanya. Entah orang tuanya masih hidup atau tidak, mereka sudah meninggal. Seorang anak harus selalu berperilaku sopan dan hormat terhadap orang tuanya.

  1. berbicara kepada kedua orang tuanya harus sopan, santun dan lemah lembut. Anda tidak diperbolehkan mengatakan “AH!”, “eh!”, “Cis!” atau kata-kata serupa. Begitu pula dengan menggeram merupakan bentuk rasa tidak suka terhadap sikap atau perintah orang tua. Jangan berbicara kepada mereka dengan kata-kata kasar seperti memarahi atau menggeram. Bicaralah kepada mereka dengan kata-kata yang baik dan buatlah mereka berdua bahagia.
  2. selalu patuhi semua perintah orang tuamu. Asalkan tidak mendiktekan hal-hal yang mengandung unsur dosa dan maksiat. Ketika mereka memerintahkan Anda untuk melakukan kejahatan, Anda harus menolaknya dengan lembut dan penuh pengertian. Jika kamu meminta sesuatu yang baik, maka kamu harus segera melakukannya, meskipun kamu sedang sibuk melakukan hal lain, sebagaimana seorang ulama besar yang mengajar dihadapan ribuan orang yang mendemonstrasikannya. Kemudian ada yang datang dan membisikkan bahwa ibunya telah menyuruh penjual itu pulang sebentar untuk memberi makan ayam-ayam itu. Oleh karena itu, sang pendeta meminta izin kepada jemaahnya untuk kembali ke rumah untuk memberi makan ayam-ayam tersebut seperti yang diinstruksikan ibunya. Ketika sang ibu sudah puas, biksu itu kembali ke mimbar dan melanjutkan khotbahnya. 
  3. jangan memasang wajah cemberut, menatap atau meringis ketika menghadapi dua orang. Jika ada yang tidak kita sukai darinya, bersabarlah, tarik nafas dalam-dalam dan tersenyumlah. Ingatlah bahwa ribuan sikap dan perilaku kita, sejak lahir hingga dewasa, sering kali menjadi perhatian orang tua kita. Meski begitu, mereka tetap sabar menghadapi anak-anaknya.
  4. saat bepergian, anak berpamitan kepada orang tuanya dengan mencium tangan sebagai tanda hormat dan sayang kepada orang tuanya, begitu pula sebaliknya saat pulang dari perjalanan.
  5. berusahalah semaksimal mungkin menjaga nama baik orang tuamu. Jika ada yang mencemarinya, segera bersihkan dan lindungi. Jagalah barang-barang mereka dan jangan mengambil satu rupee pun tanpa izin mereka. Sedangkan jika orang tuamu mengambil hartamu, kamu harus ikhlas. Karena sejatinya anak dan harta bendanya adalah milik orang tuanya.
  6. mengurangi beban mereka. Membantu mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sajikan dengan baik. Tulang mereka rapuh dan membesarkan kita terlebih dahulu. Kulitnya keriput dan rambutnya semakin beruban. Mohon balas kebaikan mereka meskipun kami tidak dapat membalas jasa mereka

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here