Q & A AD-DIN 14: Hukum Membaca Manaqib Menurut Muhammadiyah

Q & A AD-DIN 14: Hukum Membaca Manaqib Menurut Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

Question: apa itu manaqib dan bagaiman hukum membaca dan manfaat dalam mempelajari nya manakib?

Answer: Di dalam agama Islam ada kitab yang berjudul Manaqib. Buku ini disusun oleh Mbah KH. Jauhari Umar dari Pasuruan. Manaqib merupakan bentuk jamak dari “manqabah” yang berarti perilaku baik seseorang. Manaqib merupakan sifat terpuji atau akhlak manusia yang baik. Ketika Anda membaca Manaqib, Anda membaca kisah hidup seseorang yang berkaitan dengan karakter dan kebaikan orang tersebut. Hal ini bisa menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Pada hakikatnya manusia adalah cerminan dari orang lain. Sosok yang mampu menginspirasi orang lain untuk berbuat baik dan bersabar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu, masyarakat akan menjadi lebih baik jika mereka mau belajar dari orang-orang yang mereka anggap sebagai panutan. Adapun manfaat dari manaqib sendiri yaitu sebagai motivasi untuk melakukan kebaikan, membukakan pintu langit untuk semakin dekat dengan Allah swt, dan menjadi berkah bagi pembacanya. Manaqib sendiri sering dilakukan oleh masyarakat islam di Indonesia. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Didalam Muhammadiyah sendiri tidak ada dalil yang melarang secara khusus untuk mengerjakan hal semacam ini hanya saja masyarakah Muhammadiyah melakukan ibadah seperti yang dilakukan oleh rasulullah seperti shalawat kepada nya dan ibadah-ibadah syariat lain nya. Namun semua Kembali pada niat membacanya apabila dengan membaca manaqib dapat menambah ketaatan kita kepada Allah swt sentu saja hal tersebut jauh lebih baik dan boleh dilaksanakan. Dengan mengetahui kisah-kisah hidup ulama-ulama islam dan perjuangan islam sehingga dapat sampai pada saat ini dapat menjadi modal kita untuk melangkah di zaman sekarang dan dapat menjadi bahan evaluasi ke isleman kita pada saat ini. Begitupun juga dengan sholawat yang di anjurkan kepada kita umat Nabi Muhammad saw. Menurut pandangan Muhammadiyah, shalawat itu berarti do’a, memberi berkah dan ibadah. Shalawat Allah kepada hambanya dibagi dua, khusus dan umum. Shalawat khusus, ialah shalawat Allah kepada para Rasul atau Nabi-Nya, teristimewa shalawat Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Shalawat umum, ialah shalawat Allah kepada hamba-Nya yang mukmin.

Dari penjelasan singkat di atas itu, kita memperoleh pengertian yang sangat halus, yaitu kewajiban berusaha berbuat kebaikan, meningkatkan ketakwaan dan mengembangkan cita-cita Nabi Muhammad saw agar paham keislaman bisa merata ke segala pelosok alam. Oleh karena itu kita belum dipandang telah bershalawat dengan sepenuhnya sebelum kita disamping menyebut lafadz shalawat melancarkan pula usaha kita masing-masing menurut kesanggupan untuk bersinar dan berkembangnya agama (syari’at) yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    1
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat