Tentang Hadis Menyingkirkan Gangguan Di Jalan

Tentang Hadis Menyingkirkan Gangguan Di Jalan

Smallest Font
Largest Font

Question: Apakah Ada hadis yang menyebutkan tentang menyingkirkan gangguan di jalan dan apakah kebaikan kecil semacam ini tetap di perhitungkan?

Answer: seperti yang kita tau bahwa akhlak yang baik telah di contohkan oleh rasulullah yng mana disebutkan bahwasanya Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam mengabarkan dan menyampaikan kepada kita bahwa keimanan itu memiliki tujuh puluh bagian. Bagian tertinggi ialah kalimat Lâilâhaillallâh, sedangkan bagian terendah ialah menyingkirkan duri di jalan. Memalui beberapa hadits berikut ini, Baginda Nabi hendak mengisahkan seorang pria yang dimasukkan Allah ke dalam surga nya, dengan alasan dia menyingkirkan sebuah dahan berduri di jalan yang biasa dilalui kaum Muslimin agar tidak membahayakan mereka. Begitupun disebutkan di Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyabdakan: 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

  بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ 

“Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya” (HR al-Bukhari).”  

Secara jelas disampaikan di dalam hadits-hadist ini, orang beriman jika menemukan suatu duri atau sesuatu yang bisa mencelakakan orang di jalan maka hendaknya segera disingkirkan rintangan tersebut. Jika ia lakukan karena Allah maka ia pun dicatat sebagai amal kebaikan. Seperti yang kita tau pula bahwa kebaikan sekecil apapun tetap akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Secara tidak langsung pula dapat di artikan bahwa jika seseorang dengan sengaja memasang duri atau rintangan di jalan, maka dapat dikatakan orang bersangkutan tidak (kurang) beriman. Lebih lanjut makna hadits tersebut, dapat di artikan lebih luas ketika kita mampu menangkap subtansi dari pesan-pesan akhlaq dalam hadits di atas. Subtansi dari ajaran akhlaqul karimah ini adalah bagaimana agar orang beriman selalu peduli dengan kelancaran perjalanan orang, bagaimana memperlancar bahkan membuat aman dan nyaman orang lain dalam perjalanan. Dari subtansi ini pesan tersirat bisa diperluas yaitu bagaimana memperlancar dan mepermudah urusan orang lain, bahkan tidak sebatas urusan di jalanan tapi urusan di mana saja, di kantor, di instansi, di rumah dalam keluarga dan lain-lain. Semangat mempermudah bukan mempersulit, sejalan dengan hadits Rasulullah saw lainnya: Mudahkanlah setiap urusan & janganlah kalian mempersulitnya, buatlah mereka tenang & jangan membuat mereka lari. [HR. Bukhari No.5660].

Ketika kita sedang memegang suatu amanah dalam melayani kepentingan orang banyak, maka hendaklah semangat menyingkirkan duri di jalan di terapkan dalam memberikan pelayanan kepada banyak orang tersebut. Janganlah kita mempersulit urusan banyak orang, karena barang siapa yang meringankan urusan atau kesulitan saudara(i) nyam aka akan Allah mudahkan pula segala urusan nya. 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat