Q & A AD-DIN 23: Modernisasi dan pemahaman tentang aqidah Agama

Q & A AD-DIN 23: Modernisasi dan pemahaman tentang aqidah Agama

Smallest Font
Largest Font

Question: bagaimanakah car akita tetap menerapkan aqidah-aqidah islam di tengah kemajuan globalisasi?

Answer: Tidak dapat dipungkiri perjalan Panjang perjuangan agama dari zaman dahulu kala hingga pada saat ini. Kemajuan dan modernisasi di zaman sekarang tidak boleh memudarkan pengajaran dan penyampaian risalah aqidah agama yang telah diwariskan dari masa kenabian dan ke kholifahan harus terus dilanjutkan hingga pada yaumul kiyamah. Pemahaman terkait aqidah agama tidak boleh hanya menjadi sebuah sejarah tapi juga perlu diteragkan Kembali di zaman sekarang. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Modernisasi dan pemahaman terkait aqidah seharusnya tidak boleh dipisahkan mengingat Aqidah merupakan suatu pokok yang paling fundamental atau mendasar dalam suatu keyakinan yang dipegang teguh oleh setiap individu muslim yang berdasar pada dalil agama dan mengingat konteks zaman yang telah masuk pada era modern maka perlunya ada modernisasi untuk menciptakan gerakan yang tidak melupakan kemurnian ajaran Agama Islam itu sendiri. Agama islam seringkali disebut dengan agama yang rahman dan Rahim. Namun apakah arti dari Rahman dan rahim?

Sering kita lafalkan setiap hari nya lafal ar-rahman dan ar-rahim dalam kalimat “bismillahirahmanirahim” yang memiliki arti dengan menyebut nama allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Terlebih lagi kalimat ini selalu digunakan dalam mengawali berbagai kegiatan kita. Keduanya memiliki akar kata yang sama dalam Bahasa arab yang memiliki arti Kasih sayang. Yang dapat disimpulkan bahwa Allah swt memiliki kasih sayang Allah swt kepada seluruh makhluk nya. Dan dengan kasih sayang nya Allah swt dengan kasih sayangnya menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya bukan untuk main-main begitupun nantinya kehidupan didunia akan di pertanggung jawabkan kelak seperti yang diterangkan didalam Al-Qur’an pada surat Al-Mukminun ayat 115 dan surat Adz-Dzariat ayat 56.

Begitupun banyak surat-surat lain didalam Al-Qur’an yang menunjukkan kekuasaan Allah swt sebagai sang kholik dan kita sebagai makluk yang naif. Kita tidak memiliki kewajiban selain tunduk dan patuh semampu kita, Mengerjakan seluruh perintah nya dan menjauhi larangan nya. Dengan terus berbuat baik dan beribadah kepada Allah swt, serta meyakini bahwasanya Allah swt memiliki sifat-sifat yang berlaku baginya. Yang mana diantaranya adalah Ar Rahman dan Ar Rahim sebagaimana di terangkan dalam Q.S Al-Hasyar ayat 22 dan 23. Selebihnya Allah juga telah menetapkan kehidupan dan kematian serta hari pembalasan untuk mempertanggung jawabkan kehidupan nya selama didunia. 

Hal ini juga sebagai pembuktian betapa besar kekuasaan Allah swt. Di sisi lain Allah juga menerangkan dalam Q.S Ar-Ra’ad ayat 15 bahwasanya manusia tidak akan dinilai melalui fisik nya akan tetapi hanya akan dinilai melalui hati dan ketaatan nya yang penuh penyerahan atau ridho kepada Allah swt. Sebab segala sesuatu yang menimpa manusia hakikatnya merupakan manifestasi dan sifat Allah swt yang ditujukan kepada manusia, yang dapat diterima sebagai rahmat sekaligus sebagai siksaan.

Semua pemberian dari Allah swt keseluruhan merupakan bentuk kebijaksanaan Allah swt dalam merealisasikan sifat Ar Rahman dan Ar Rahim dan juga sifat-sifat yang lainnya. Yang mana pemberian-pemberian yang baik dapat disyukuri dan yang menyusahkan dapat dijadikan pengingat sebagai teguran dari Allah swt sebagai dorongan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. dengan penuh kesabaran dan tawakal. Tawakal disini bukan berarti menyerah dan berpasrah dengan keadaan tetapi menyakini bahwa rencana dari Allah swt akan jauh lebih baik dan indah. 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat