Fathul Qulub: Menjadi Pribadi Otentik

Fathul Qulub: Menjadi Pribadi Otentik

Smallest Font
Largest Font

Oleh: H.M. Wiharto, S.Sy., S.Pd.I., M.A

Seorang wanita muda tengah duduk santai di dalam bis yang melaju ke tengah kota. Di satu pemberhentian bis, seorang wanita tua yang cerewet dan berisik naik ke dalam bis dan duduk di samping wanita muda tadi. Tas-tas bawaannya yang berat dia tumpuk begitu saja di atas kursi, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas-tas berat dan jendela bis.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Seorang pemuda yang duduk di bangku sebelah melihat kejadian itu dengan kesal, dan bertanya kepada wanita muda itu, “Kenapa kamu tidak bicara saja, katakan pada wanita tua itu bahwa kamu jadi terganggu…”

Wanita muda itu menjawab sambil tersenyum, “Mohon maaf saya rasa tidak perlu bersikap kasar dan beradu argumentasi untuk sesuatu yang sepele seperti ini, perjalanan bersama kita ini terlalu singkat, saya juga akan turun di perhentian bis berikutnya di depan nanti.”

Jawaban wanita muda tadi sangat pantas untuk ditulis dengan tinta emas.

Kalau kita tahu bahwa perjalanan hidup ini begitu singkat, maka kita tidak akan mau membuang tenaga dengan terus mengeluh, merasa tidak puas, bersikap mencari-cari kesalahan, karena semua hanya membuang waktu kita di perjalanan yang singkat ini.

Apakah seseorang sudah melukai bahkan menghancurkan hatimu? Tetaplah tenang, perjalanan hidup kita terlalu singkat.

Apakah seseorang sudah mengkhianati kamu, mengejek kamu, menipu atau bahkan menghina kamu? Tetaplah tenang, maafkan mereka, karena perjalanan hidup kita sangat singkat.

Apapun masalah yang dibuat oleh orang lain kepada kita, mari kita selalu ingat bahwa perjalanan hidup kita sangat singkat.

Tidak seorang pun yang tahu kapan perjalanan hidupnya akan berakhir. Tidak ada orang yang tahu kapan dia akan tiba di perhentian bis berikutnya.

Perjalanan hidup kita bersama sangat singkat. Mari kita saling memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan teman-teman kita. Mari kita saling menaruh hormat, saling berbuat baik dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Mari kita isi hidup ini dengan rasa syukur, bahagia dan selalu berbuat baik untuk sesama.

Hidup adalah waktu
Hargai waktu yang tersisa
Jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan

Selalulah berbuat baik
Aja leren dadi wong apik
Selalulah menolong sesamamu
Jangan pernah bersikap paling benar
Dan berhentilah membicarakan kejelekan orang lain dan mengomel.

Hiduplah dengan pikiran tenang
Hati yang damai
Jauh dari kepura-puraan
Tulus ikhlas ketika berbicara
Memberi sapaan dengan hati yang tulus
Menerapkan hidup berbagi.

Hiduplah menjadi manusia otentik, maka pikiran dan batin kita akan bersih dari segala energi negatif, dari hati yang damai akan terpancar aura yang mampu menebarkan kesejukan dan kedamaian, dimanapun kita berada.

Jangan simpan kebencian, dendam, kepahitan dan kejelekan orang lain
Lihatlah Kebaikan…
Lupakan Kesalahan..
Tetaplah menjadi orang baik sampai akhir hayat kita.
Aja leren dadi wong apik.

Kalau saya pernah menyakiti hati saudara, ikhwan fillah meski tanpa saya sengaja, saya mohon dimaafkan.

Sebaliknya kalau saudara ikhwan fillah  pernah menyakiti hati saya, insyaa Allah sudah saya maafkan semuanya, karena PERJALANAN hidup KITA TERLALU SINGKAT.

Selamat menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan tahun ini, insya Allah kita senantiasa selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT di tengah pandemi Covid-19.

Selamat memasuki 1 Ramadhan 1441 H dengan hati jernih, bersih, dan tetap berdoa semoga Covid-19 segera Allah SWT angkat dari bumi ibu pertiwi.

نصر من الله وفتح قريب وبشرالمؤمنين

Aamiin ya mujabas sailin..Wallahu al Musta’an


*Wakil Ketua PWM DIY dan MPK PP Muhammadiyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat