Q & A AD-DIN 7: Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Berkemajuan

Q & A AD-DIN 7: Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Berkemajuan

Smallest Font
Largest Font

Question: bagaimanakah konsep Muhammadiyah sebagai gerakan islam berkemajuan dan mengarah kemanakah gerakan islam ini?

Answer: Dalam suatu kesempatan Prof. Dr. Amin Abdullah, M.A menyampaikan suatu khutbah yang menyatakan bahwa keluarga merupakan tempat yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Jika rumah dilengkapi dengan sistem ventilasi, tentu penghuninya bisa menghirup udara luar dan hidup sehat. Namun jika rumah diibaratkan sebagai tempat tinggal yang tertutup, maka penghuninya akan merasa sesak, sakit, bahkan merasa tidak ingin tinggal di rumahnya. “Bayangkan bapak dan ibu, kita mempunyai rumah yang tidak memiliki sistem ventilasi. Ini sangat sulit bagi kesehatan kita. Begitupun sebuah perkumpulan atau ikatan persyarikatan perlu adanya kebebasan dan pembaharuan terhadap sebuah pembaharuan sesuai dengan relevansasi keadaan dan zaman. Mengutip ayat 13 Surat Ar-Ra'd dari Al Quran: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaannya sendiri. Dan Islam sebagai rumah saat ini harus beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk mencapai Islam yang progresif. “Jadi, ada beberapa pembaruan yang diberikan oleh Muhammadiyah,” ujarnya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Islam Progresif: Masyarakat Islam, sebagai kekuatan dalam masyarakat sipil, mengedepankan pluralisme agama dan kesetaraan dalam seluruh elemen kehidupan. Dalam pandangan Muhammadiyah, Islam merupakan agama progresif yang kehadirannya membawa keberkahan bagi kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan istilah “Evolving Islam” yang diusung beberapa waktu lalu pada Kongres Muhammadiyah ke-48 di Surakarta. Islam Progresif artinya Islam yang memancarkan pencerahan dalam kehidupan, termasuk dalam bidang pembebasan dan humanisasi. Secara ideologis, Islam progresif merupakan wujud perluasan cara pandang keagamaan melalui dakwah dan tajdid yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, namun tetap menerapkan implikasi kekinian dan prediksi masa depan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ijtihad dalam konteks tantangan kehidupan modern yang kompleks di abad ke-21, menghadirkan Islam sebagai ajaran yang mampu beradaptasi, merespons dan menerapkan isu-isu kemanusiaan, serta sekaligus dapat membawa kemajuan bagi peradaban umat manusia. Bukti nyata penerapan Islam yang progresif diungkap oleh Muhammadiyah dalam praktik berbagai organisasi modern. Hal ini mencakup amal komersial di banyak sektor yang lebih tinggi seperti pendidikan, sosial, kesehatan, pemberdayaan, ekonomi dan dakwah komunitas yang lazim terjadi di berbagai tingkatan masyarakat.

Jenis perubahan: Muhammadiyah saat ini sedang menghadapi dua jenis perubahan. Pertama, perubahan disruptif, dimana praktik tersebut masih terjadi hingga saat ini, dan kemudian melahirkan rezim oligarki skala besar baru di Indonesia. Selain itu, memberikan ruang yang lebih besar bagi kebebasan berekspresi mengenai topik apa pun, termasuk ideologi sebagai identitas agama. Kehadiran beragam ideologi berbasis Islam yang kemudian diterjemahkan ke dalam partai politik, organisasi masyarakat sipil, gerakan budaya, gaya hidup perkotaan dan hiburan. Lebih lanjut, fenomena belokan konservatif merupakan fenomena yang berkaitan dengan pemahaman dan pengamalan agama konservatif yang berpegang teguh pada kitab suci atau doktrin, ortodoksi, dan tradisi yang dianggap paling benar. Gejala konservatisme adalah situasi yang difasilitasi oleh berbagai peluang, seperti internet, media massa, jejaring sosial, tempat ibadah, sekolah dan ruang publik lainnya, seringkali menjadi wahana penyebaran ide-ide konservatif yang mengarah pada terbentuknya sistem Islam. Beliau menjelaskan, Muhammadiyah saat ini belum cukup inovatif dalam menyikapi perkembangan yang terjadi. Menurut dia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan anggota organisasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan di masa yang kompleks, khususnya bagi generasi muda yang akan menjadi anggota Muhammadiyah di masa depan. Faktor-faktor tersebut antara lain pentingnya mengasah kemampuan perumusan dan pemecahan masalah, mengasah intuisi, meningkatkan kemampuan kreatif, meningkatkan pendidikan karakter, dan memperkuat kemampuan kepemimpinan.

Tajdid, Dan Kebangkitan pemikiran Islam: Perubahan sosial di Indonesia banyak terjadi seiring berjalannya waktu, khususnya perubahan aliran keagamaan. Agama tentu saja sakral, namun penafsirannya melibatkan manusia, alam, dan dunia sosial di sekitarnya. Islam mengenal istilah tajdid dalamkehidupan beragama. Dikutip dari buku Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah karya Dr. Haedar Nashir, tajdid artinya inovasi. Istilah tajdid dikembangkan di lingkungan Muhammadiyah sebagai gerakan reformasi. Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah turut andil dalam pengembangan gerakan dakwah dan tajdid. “Muhammadiyah dengan tajdid harus bisa menawarkan sesuatu yang baru,” kata Amin. “Islam” dan “Pemikiran atau interpretasi Islam” dalam Islam progresif Agama atau wahyu selalu bersifat pasif, sedangkan ilmu agama bersifat relatif. Sering dikatakan bahwa agama itu sempurna dan lengkap, tidak seperti ilmu pengetahuan yang bebas dan sering kali bertentangan. Hal ini sesuai dengan pandangan Islam progresif yang menjadi ciri Islam Muhammadiyah, yang secara tidak langsung menjelaskan bahwa pengertian “Islam” sebagai “agama” harus dibedakan dengan “ideologi atau tafsir”.seperti Islam”. Sebagai perbandingan, “Islam” sebagai agama merupakan sistem kepercayaan yang diciptakan, sedangkan “pemikiran atau penafsiran Islam” cenderung diasosiasikan dengan disiplin ilmu yang dinamis. Istilah dan konsep “Islam Progresif” yang dikembangkan oleh Muhammadiyah merupakan suatu “visi keagamaan” yang digunakan oleh para anggota organisasi sebagai pedoman untuk mampu melakukan dakwah dengan koneksi kekinian sebagai kerangka berpikir tentang masuknya Muhammadiyah ke dalam zaman yang kompleks. Oleh karena itu, pemikiran atau tafsir Islam harus selalu dikembangkan untuk merangsang semangat inovasi demi kemajuan peradaban Islam.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat